Rabu, 29 Oktober,2025

Indosat Ooredoo Hutchison Jawab Kebutuhan Talenta Digital Lewat Kelas AI Gratis di IDCamp 2025

Kediriwae – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengadakan kelas AI Gratis di IDCamp 2025. Kelas ini secara strategis mengintegrasikan dan menanamkan pembelajaran AI ke dalam kurikulum dasarnya, termasuk ke dalam jalur software engineering yang sudah ada.

Vikram Sinha, President Director & Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan talenta digital merupakan fondasi utama transformasi Indonesia di era global.

“Oleh karena itu, Indosat berkomitmen untuk membekali 2 juta talenta dengan kemampuan AI, memastikan mereka siap menghadapi masa depan,” jelasnya dalam keterangan yang diterima, Selasa (28/10/2025).

Didukung penuh oleh ekosistem mitra global perusahaan, Vikram menyebut komitmen ini terwujud melalui peluncuran program IDCamp.

“Dengan menyediakan akses inklusif ke pembelajaran digital, kami tidak hanya meningkatkan daya saing individu, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di peta ekonomi digital global, sejalan dengan tujuan besar kami untuk memberdayakan Indonesia,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, melalui inisiatif ini, Indosat menegaskan komitmennya sebagai katalisator untuk mengakselerasi lahirnya talenta AI profesional di Indonesia.

Para talenta inilah yang akan menjadi fondasi utama dalam mewujudkan kemandirian dan kedaulatan digital bangsa. Kehadiran sumber daya manusia AI yang kompeten tidak hanya akan memperkuat ekosistem teknologi nasional, tetapi juga menjadi motor penggerak nilai ekonomi baru melalui inovasi, efisiensi, dan beragam solusi berbasis data yang diciptakan oleh talenta-talenta Indonesia.

Perkembangan kecerdasan artifisial (AI), dikatakannya mengubah cara dunia bekerja, menciptakan peluang ekonomi baru, sekaligus menuntut lahirnya profesi baru yang sangat dibutuhkan: AI Engineer.

Profesi ini menjadi tulang punggung dalam mengembangkan sistem cerdas yang mampu meningkatkan efisiensi, mempercepat pengambilan keputusan, dan mendorong inovasi lintas industri. Namun, di tengah pesatnya transformasi digital global, Indonesia masih menghadapi kesenjangan besar dalam ketersediaan talenta di bidang ini.

Adapun jumlah engineer yang terdaftar di Persatuan Insinyur Indonesia (PII) baru mencapai sekitar 86.000 orang dan 30.000 Professional Engineer. Rasio tersebut setara dengan 2.670 engineer per satu juta penduduk—jauh di bawah Vietnam (9.000 per juta) dan Korea Selatan (25.000 per juta).

Padahal, untuk menopang pertumbuhan ekonomi digital nasional, kebutuhan idealnya mencapai lebih dari 10.000 engineer per satu juta penduduk setiap tahunnya. Kesenjangan ini menjadi pengingat bahwa tanpa cukup AI engineer, Indonesia berisiko menjadi sekadar pengguna teknologi, bukan pencipta inovasi.

Di tengah meningkatnya kebutuhan talenta digital, berbagai perusahaan saat ini semakin aktif memberikan berbagai pelatihan di bidang AI khususnya guna memperkuat ekosistem digital nasional. Upaya ini menjadi langkah penting untuk menjawab kebutuhan industri melalui ketersediaan talenta yang kompeten.

Sehingga, Indosat Ooredoo Hutchison menjadi salah satu perusahaan yang secara konsisten mengambil peran strategis dalam mencetak talenta digital siap bersaing, termasuk melalui IDCamp yang terus memperbarui kurikulumnya agar selaras dengan kebutuhan industri global. (*)

BERITA TERBARU